Pfizer dan Merck & Co Rabu (1/9/2021) kemarin mengumumkan tengah melakukan uji coba terhadap obat antivirus eksperimental yang diberikan secara oral untuk Covid 19. Dikutip dari Channel News Asia, Pfizer mengatakan uji coba tahap pertengahan hingga akhir terbaru akan melibatkan 1.140 penderita dewasa Covid 19 yang tidak dirawat di rumah sakit dan didiagnosis mengalami infeksi virus corona yang tidak berisiko parah. Disebutkan, pasien dalam uji coba akan diberikan pil Pfizer, yang dikenal sebagai PF 07321332, dan ritonavir dosis rendah.
Ritonavir adalah obat lama yang banyak digunakan dalam pengobatan kombinasi untuk infeksi HIV. Obat Pfizer ini dirancang untuk memblokir aktivitas enzim utama yang diperlukan virus corona untuk berkembang biak. Bulan Juli lalu, Pfizer melakukan uji coba berbeda dari PF 07321332 pada orang dewasa yang terinfeksi Covid 19 dan berisiko menjadi parah karena mempunyai penyakit penyerta (komorbid), seperti diabetes.
Pfizer berharap studi itu dapat memberikan hasil awal pada musim gugur ini. Juli lalu Pfizer mengatakan akan mengajukan otorisasi penggunaan darurat pada kuartal keempat jika uji coba PF 07321332 berhasil. Dilansir dari NBC April lalu, CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan, obat oral eksperimental itu dapat tersedia akhir tahun 2021.
“Jika uji klinis berjalan dengan baik dan Food and Drug Administration menyetujuinya, obat tersebut dapat didistribusikan ke seluruh AS pada akhir tahun,” kata Bourla kepada CNBC "Squawk Box”, April lalu. Pada bagian lain, Merck juga melakukan uji coba barunya. Merck mempelajari obat eksperimental molnupiravir untuk mencegah orang dewasa terinfeksi Covid 19, saat mereka tinggal di rumah yang sama dengan orang yang diduga terinfeksi Covid 19.
Merck bersama mitranya, Ridgeback Biotherapeutics, sudah melakukan uji coba tahap akhir pengobatan pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit. Uji coba itu untuk melihat apakah hal itu mengurangi risiko rawat inap atau kematian. Molnupiravir adalah jenis antivirus yang dirancang untuk merusak RNA virus yang pada akhirnya akan mencegahnya berkembang biak.
Merck mengatakan akan mengajukan otorisasi penggunaan darurat molnupiravir di AS paling cepat pada paruh kedua tahun 2021. Saingan Pfizer dan Merck, bersama perusahaan farmasi Roche Holding AG di Swiss, telah membuat kemajuan paling besar dalam mengembangkan pil antivirus pertama untuk mengobati, atau mungkin mencegah, Covid 19. Hingga saat ini, obat intravena Veklury besutan Gilead Sciences, yang secara umum dikenal sebagai remdesivir, adalah satu satunya pengobatan antivirus yang disetujui untuk Covid 19 di Amerika Serikat.