Munculnya peperangan di berbagai negara saat ini ikut mempengaruhi perekonomian dunia. Banyak yang sudah memprediksi bahwa tahun depan yaitu tahun 2023 dunia akan mengalami resesi. Bahkan di beberapa negara Eropa dan Amerika, resesi ini sudah tampak dan dirasakan oleh masyarakatnya. Lalu bagaimana prediksinya di Indonesia? Meski banyak yang memprediksi bahwa Indonesia tidak terkena imbasnya secara langsung, akan tetapi sedikit banyak pasti ada efek negatif dari resesi ini khususnya mereka yang bekerja di sektor ekspor import. PHK pun sudah banyak terjadi khususnya di perusahaan yang bergerak di bidang digital. Lalu apa yang harus dilakukan untuk mempersiapkan diri menjelang berakhirnya tahun 2022? Berikut ini adalah saran dari direktur Allianz untuk masyarakat Indonesia:
- Mengurangi pos pengeluaran yang tidak efektif.
Inilah pentingnya selalu membukukan pengeluaran dan pemasukan keuangan. Dengan adanya catatan tersebut Anda bisa melihat pos pengeluaran mana yang paling besar dan mana yang pada kenyataannya tidak efektif. Misalnya Anda memiliki pengeluaran transportasi setiap bulannya yang cukup besar karena selalu menggunakan ojek online. Anda bisa menggantinya dengan transportasi umum atau bahkan membeli kendaraan sendiri agar lebih hemat.
- Lunasi hutang dan jangan berhutang.
Resesi tahun 2023 akan membuat suku bunga perbankan naik khususnya untuk kredit. Jika Anda memiliki hutang dengan skema bunga mengikuti bunga Bank Indonesia maka siap-siap tagihan akan ikut naik. Karena itu sebaiknya melunasi hutang agar beban bunga tidak semakin menambah pos pengeluaran Anda. Setelah itu jangan mengambil kredit lagi setidaknya sampai resesi berakhir.
- Dana darurat.
Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa resesi. Karena itu memiliki dana darurat sangat penting manfaatnya. Anda bisa menyiapkannya mulai sekarang dengan menambah tabungan dan mengurangi pos pengeluaran. Hanya beli barang yang betul-betul dibutuhkan bukan karena promo dan sebagainya.
- Asuransi.
Direktur Allianz juga menekankan pentingnya memiliki asuransi khususnya asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Dengan asuransi kesehatan, saat sakit Anda tak perlu mengambil uang tabungan untuk berobat. Dengan begitu Anda dan keluarga tak akan mengalami shock keuangan akibat mahalnya biaya berobat.
- Sumber pendapatan lain.
Jeli melihat peluang untuk menambah penghasilan. Hal ini penting agar Anda bisa menabung sebanyak-banyaknya di masa resesi ini. Kurangi bermalas-malasan dan lebih aktif untuk berkegiatan yang produktif. Misalnya menanam bahan makanan sendiri seperti cabai, sayuran hingga beternak ikan atau unggas.
- Investasi.
Simpan uang tabungan sebagian dalam bentuk investasi. Pilih jenis investasi yang mudah diuangkan kembali seperti berinvestasi di pasar uang atau membeli emas. Dengan begini Anda bisa memiliki tabungan yang bisa jadi memiliki harga jual lebih tinggi di masa depan namun juga bisa mudah diuangkan kembali saat terjadi kondisi darurat.
Itulah hal-hal yang perlu Anda siapkan menurut Direktur Allianz menjelang resesi tahun 2023 yang sudah di depan mata. Dengan bijaksana mengatur keuangan mulai dari sekarang, besar kemungkinan Anda akan bisa melewati resesi dengan baik dan tak menutup kemungkinan justru akan semakin baik dibandingkan tahun sebelumnya. Ubah pola hidup mewah menjadi pola hidup sederhana dan berpikir ulang sebelum membeli barang mewah apalagi dengan cara kredit. Gunakan uang seperlunya dan tabung sisanya untuk memperbanyak dana darurat atau berinvestasi. Jadi masyarakat yang cerdas dengan rencana finansial matang untuk melalui masa kelam dunia finansial.